Jumat, 23 Desember 2011

Supply Chain Management (SCM)


Persaingan yang semakin tinggi memaksa setiap perusahaan untuk dapat menjalankan operasionalnya secara lebih efisien, baik dari sisi biaya, waktu, maupun prosesnya. Proses pengadaaan barang dan manajemen rantai pasok menjadi hal yang penting pada setiap perusahaan untuk mengefisienkan proses bisnisnya. Berbicara mengenai manajemen rantai pasok, tahukah Anda seperti apa Manajemen Rantai Pasok atau yang lebih dikenal dengan nama Supply Chain Management?

Supply Chain Management adalah sebuah mekanisme aliran material, informasi, pembayaran (uang), dan layanan dari pemasok bahan baku (supplier), ke pabrik produsen, kemudian ke gudang penyimpanan produk (warehouse) hingga ke konsumen. Konsep supply chain juga meliputi organisasi dan proses yang membuat dan mengirimkan produk, infomasi, dan layanan ke konsumennya. Aktivitas-aktivitas yang terlibat pada supply chain meliputi : pengadaan, aliran uang, pengelolaan material, perencanaan dan control produksi, logistic, dan control invetoryserta distribusi dan penyaluran produk.

Suatu perusahaan menerapkan prinsip-prinsip manajemen supply chain atau tidak, perusahaan tersebut akan tetap menjadi bagian dari suatu supply chain. Bahkan perusahaan bisa menjadi bagian lebih dari satu supply chain sekaligus. Supermarket seperti Carrefour misalnya, pada saat yang sama ia menjadi ujung paling bawah (downstream) dari supply chain untuk banyak produk sekaligus. Posisi perusahaan dalam berbagai supply chain dimana ia beroperasi pun bisa berlainan. Perusahaan ban Goodyear misalnya, ia menjadi pemasok untuk pabrik perakitan mobil ketika kita pandang ia sebagai bagian dari supply chain produk mobil. Pada saat yang sama ia juga menjadi manufacturer akhir yang memasok ban langsung ke distributor dan retailer untuk pasar pengguna mobil yang membutuhkan penggantian ban. Di industri elektronika, perusahaan seperti Motorola bisa menjadi supplier bagi AT&T pada supply chain produk tertentu, di lain produk Motorola bisa menjadi customer dari AT&T.

Sekarang ini, supply chain tidak hanya melibatkan aliran barang dari hulu ke hilir tetapi juga melibatkan aliran barang sebaliknya yaitu dari konsumen kembali ke manufacturer, atau yang disebut dengan reverse supply chain. Aktivitas-aktivitas reverse supply chain meliputi: pengembalian produk cacat, services and maintenance, ataupun aktivitas daur ulang.
Sangat penting untuk dicatat bahwa dalam suatu supply chain terdapat tiga macam aliran utama, yaitu aliran produk, uang dan informasi. Pengelolaan dan sinkronisasi ketiga aliran inilah yang menjadi kunci dari supply chain.

Terdapat 3 hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan Supply Chain Management yaitu :
1.      Tujuan dari SCM adalah untuk melakukan efektifitas dan efisiensi mulai dari suppliers, manufacturers, warehouse dan stores. Tidak adanya koordinasi yang baik antara pihak-pihak yang terkait akan mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Sedangkan korrdinasi dan kendali yang baik akan meningkatkan keseluruhan nilai yang dihasilkan oleh rantai suplai tersebut.
2.      SCM berdampak pada pengendalian biaya.
3.      SCM berperan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan kepada customer.

Aktor Utama dalam SCM :
1.      Supplier (chain 1)
Rantai pada supply chain dimulai dari sini, sebagai sumber yang menyediakan bahan pertama, dimana mata rantai penyaluran barang akan dimulai. Bahan pertama disini bisa dalam bentuk bahan baku, bahan mentah, bahan penolong, suku cadang atau barang dagang.
2.      Supplier-Manufacturer (chain 1-2)
Rantai pertama tadi dilanjutkan dengan rantai kedua, yaitu manufacturer yang merupakan tempat mengkonversi ataupun menyelesaikan barang (finishing). Hubungan kedua mata rantai tersebut sudah mempunyai potensi untuk melakukan penghematan. Misalnya, penghematan inventory carrying cost dengan mengembangkan konsep supplier partnering.
3.      Supplier-Manufacturer-Distribution (chain 1-2-3)
Dalam tahap ini barang jadi yang dihasilkan disalurkan kepada pelanggan, dimana biasanya menggunakan jasa distributor atau wholesaler yang merupakan pedagang besar dalam jumlah  yang besar.
4.      Supplier-Manufacturer-Distribution-Retail Outlets (chain 1-2-3-4)
Dari pedagang besar tadi barang disalurkan ke toko pengecer (retail outlets). Walaupun ada beberapa pabrik yang langsung menjual barang hasil produksinya kepada customer, namun secara relatif jumlahnya tidak banyak dan kebanyakan menggunakan pola seperti di atas.
5.      Supplier-Manufacturer-Distribution-Retail Outlets-Customer (chain 1-2-3-4-5).
Customer merupakan rantai terakhir yang dilalui dalam supply chaindalam konteks ini sebagai end-user.

0 komentar:

Posting Komentar

Welcome

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

About Me

Foto Saya
Tara Lukita Wardhani
Halo teman-teman, saya Tara Lukita Wardhani, 21 tahun, biasa di panggil Tara atau Aya. Saya adalah mahasiswi Institut Teknologi Telkom Bandung Jurusan Sistem Informasi. Selamat datang di blog saya. Semoga apa yang saya tulis di sini bisa bermanfaat buat teman-teman semua. Enjoy reading :)
Lihat profil lengkapku
 
Copyright (c) 2010 Tara Lukita Wardhani and Powered by Blogger.